asbabun nuzul surat al hujurat ayat 13

Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia 73 peringatan Al Quran 74 langit 75 Tentang riba 76 asbabun+nuzul+surat+ar+rahman+ayat+33 77 Al-Ankabut Ayat 43 78 pohon 79 al hujurat ayat 13 80 Al baqarah ayat 1 81 ilmu 82 Sedikit 83 Surat al Baqarah ayat 145 84 hakim 85 AYAT SHOLAT 86 Surat al A'raf ayat 64. 87 kebenaran AsbabunNuzul dan Tafsir Surat Al-Luqman Ayat 13. Manusia adalah makhluk yang memerlukan pendidikan atau "homo educandum ". Manusia dipandang sebagai homo educandum yaitu makhluk yang harus dididik, oleh karena menurut aspek ini nanusia dikategorikan sebagai "animal educabil " yang sebangsa binatang yang dapat dididik, sedangkan TafsirQS. AL-HUJURAT AYAT 13 A. Ayat . (QS. al-Hujurat: 13). D. Asbabun Nuzul. Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika fathu makkah Bilal naik ke atas Ka'bah untuk adzan. Berkatalah beberapa orang: "Apakah pantas budak hitam adzan di atas Ka'bah ?". Maka berkatalah yang lainnya: "Sekiranya Allah membenci orang ini, pasti SimpanSimpan Asbabun Nuzul Al Hujurat Ayat 11 Untuk Nanti. 0% 0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat. Terjemahan Surat Al Hujurat Ayat 10-13. Terjemahan Surat Al Hujurat Ayat 10-13. Starfirm. Tela'Ah Kritis Zikir Jahr _Kitab Al-Hawi Lil - Al Fatawi Lil Imam as-Suyuti Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Penjelasan kandungan Surat al-Hujurat ayat 13 sumber istimewa Asbabun nuzul Surat al-Hujurat berhubungan dengan berbagai macam persoalan. Adapun asbabun nuzul Surat al-Hujurat ayat 13 berkaitan dengan kesetaraan hak setiap manusia. - Surat al-Hujurat ayat 13 sangat menegaskan agar setiap manusia tidak menampakkan sikap diskriminatif. Setiap manusia mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Surat al-Hujurat ayat 13 mengajarkan umat manusia untuk tidak memandang rendah karena berdasarkan etnis, agama atau bangsa. Semuanya layak mendapatkan perilaku yang sama dan merata. Baca Tafsir Surat Al-An'am Ayat 108, Larangan Mencaci Sesembahan Agama Lain Etnis, agama atau suku tidak boleh mengahalangi antar umat manusia untuk saling menghargai. Ketika menjalani kehidupan bersama, mereka akan hidup berdampingan tanpa membedakan atau menanyakan agama, golongan atau etnis. Surat al-Hujurat ayat 13 pada mulanya merupakan teguran kepada sebagian umat Islam yang memandang rendah orang lain berdasarkan status sosial. Kemudian, turunlah Surat al-Hujurat ayat 13 sebagai respon atas perilaku diskriminasi tersebut. يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" QS. al-Hujurat 13. Baca Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 10, Persatuan Umat Islam Dalam kitab al-Durr Al-Mantsur fi Tafsir Bil-Ma'tsur, Imam Suyuthi menjelaskan dua kisah yang berkaitan dengan turunnya Surat al-Hujurat ayat 13. Iman Ibnu Mundzir, Imam Abu Hatim dan Imam Baihaqi di dalam kitab ad-Dalail dari Imam Abi Mulaikah menceritakan salah satu kisah yang berkaitan dengan turunnya ayat. Diceritakan, pada waktu peristiwa Fathu Makkah, Nabi Muhammad SAW memerintahkan sahabat Bilal bin Rabah untuk adzan di atas Ka'bah. Melihat Bilal bin Rabah adzan, sebagain penduduk Makkah mengatakan dengan nada sumbang. Ada yang berkata, budak hitam inikah yang azan di atas Kabah? Ada pula yang berkata, Apakah Muhammad tidak menemukan selain burung gagak ini untuk berazan? Ada juga yang mengatakan, Jika Allah membencinya, tentu akan menggantinya. Kemudian, turunlah Surat al-Hujurat ayat 13 sebagai respon atas peristiwa tersebut. Respon tersebut merupakan bentuk nyata bahwa Islam menegaskan persamaan kedudukan manusia. Tidak ada pembeda antara manusia berdasarkan suku bangsa, etnis, keturunan, warna kulut atau berdasarkan status soaial. Di mata Allah SWT, manusia mempunyai status yang sama dan mendapatkan perlakuan yang sama pula. Yang membedakan adalah tingkat ketakwaannya kepada Allah SWT. Baca Tafsir Surat Al-Ahzab Ayat 70, Pentingnya Berkata Jujur Prinsip-prinsip egaliterisme yang terkandung dalam Surat al-Hujurat ayat 13 ini mendorong terciptanya kehidupan masyarakat yang sejahtera. Sebeb, egalitarisme merupakan pondasi dasar perdamaian dan kedaiaman dalam kehidupan bermasyarakat. Di dalam Surat al-Hujurat ayat 13 dijelaskan, bahwa Allah SWT menciptakan laki-laki dan perempuan serta menjadikannya bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal dan memahami satu sama lain. Kata lita'arofu bukan hanya sebatas saling mengenal, akan tetapi sampai pada titik saling memahami karakteristik dan psikologi masing-masing kelompok yang ada. Dengan demikian, sikap fanatisme dan sentimen kelompok dapat terhindarkan. Segala perbedaan menurut Surat al-Hujurat ayat 13 harus dijadikan dasar terciptanya kehidupan yang penuh warna dan keberagaman. [ loading...Surat Al-Hujurat ayat 13 menjelaskan tentang larangan manusia untuk membeda-bedakan dan menganggap tinggi atau rendah suatu suku atau ras. Foto/SINDOnews Surat Al-Hujurat ayat 13 yang dibacakan pada pembukaan Piala Dunia 2022 di Qatar ternyata memiliki Asbabun Nuzul atau sebab turunnya tersendiri. Ayat tersebut menjelaskan tentang larangan manusia untuk membeda-bedakan dan menganggap tinggi atau rendah suatu suku atau ras. Karena yang menjadi pembeda dari seluruh umat manusia adalah ketakwaannya kepada Allah Ta'ala. Terdapat dua riwayat yang berkaitan dengan Asbabun Nuzul Surat Al-Hujurat ayat 13 dalam buku "Asbabun Nuzul Sebab Turunnya Ayat Al-Qur'an" karya Imam Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abi Malikah, ia berkata "Tatkala hari pembebasan Kota Mekkah, Bilal kemudian naik ke atas Ka'bah dan mengumandangkan Adzan. Sebagian dari orang berkata "Bukankah itu hamba sahaya berkulit hitam yang adzan di atas Ka'bah?" Sebagian lain berkata, "Apabila Allah marah, maka Allah akan mengganti dengan yang lainnya." Lalu turunlah Surat Al-Hujurat ayat 13 lain datang dari Ibnu Asakir mengatakan dalam Kitab Mubhamat "Aku menemukan tulisan Ibnu Basykawal bahwasannya Abu Bakar bin Dawud meriwayatkan dalam kitab tafsirnya yang mengatakan bahwa ayat ini turun berkenaan dengan Abu Hindun. Rasulullah SAW memerintahkan Bani Bayadah untuk menikahkan Abu Hindun dengan salah seorang perempuan kabilah itu. Mereka lalu berkata, "Wahai Rasulullah, apakah kami akan menikahkan anak perempuan kami dengan budak budak kami?" Maka turunlah Surat Al-Hujurat ayat 13. Untuk diketahui, Surat Al-Hujurat terdiri atas 18 ayat golongan surat Madaniyyah, diturunkan sesudah Surat Al-Mujaadalah. Dinamai Al-Hujuraat diambil dari perkataan Al-Hujuraat yang terdapat pada ayat 4 surat ini. Berikut firman Allah dalam Surat Al-Hujurat ayat 13يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌArtinya "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." QS Al Hujurat ayat 13Menurut tafsir Kemenag dijelaskan, kebiasaan manusia memandang kemuliaan selalu ada sangkut-pautnya dengan kebangsaan dan kekayaan. Padahal menurut pandangan Allah, orang yang paling mulia itu adalah orang yang paling takwa oleh Ibnu hibban dan at-Tirmidhi dari Ibnu 'Umar bahwa ia berkata "Rasulullah SAW melakukan tawaf di atas untanya yang telinganya tidak sempurna terputus sebagian pada hari Fath Makkah pembebasan Mekkah. Lalu beliau menyentuh tiang Ka'bah dengan tongkat yang bengkok ujungnya. Beliau tidak mendapatkan tempat untuk menderumkan untanya di masjid sehingga unta itu dibawa keluar menuju lembah lalu menderumkannya di sana. Kemudian Rasulullah memuji Allah dan mengagungkan-Nya, kemudian berkata, "Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah menghilangkan pada kalian keburukan perilaku Jahiliah. Wahai manusia, sesungguhnya manusia itu ada dua macam orang yang berbuat kebajikan, bertakwa, dan mulia di sisi Tuhannya. Dan orang yang durhaka, celaka, dan hina di sisi Tuhannya. Kemudian Rasulullah membaca ayat ya ayyuhan-nas inna khalaqnakum min dhakarin wa untsa¦ Beliau membaca sampai akhir ayat, lalu berkata, "Inilah yang aku katakan, dan aku memohon ampun kepada Allah untukku dan untuk kalian. HR Ibnu Hibban dan at-Tirmizi Baca Juga rhs home asbabun nuzul surat al hujurat ayat 13 Hikmah Rabu, 11 Januari 2023 - 1109 WIB Dalam surat As Saffat mengandung beberapa hal mulai dari membahas keesaan Allah SWT, hari pembalasan, ujian berat nabi Ibrahim, hingga tentang perintah menyembah dengan sebaik baiknya. Tausyiah Kamis, 08 Desember 2022 - 1937 WIB Seperti halnya persoalan hadis pada umumnya, penuturan atau berita tentang suatu sebab turunnya wahyu tertentu juga dapat beraneka ragam, sejalan dengan keaneka ragaman sumber berita. Hikmah Sabtu, 10 Juni 2023 - 1734 WIB Surat Yasin merupakan surat ke-36 dalam Al Quran yang memiliki 83 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat-surat Makkiyah. Tausyiah Selasa, 22 November 2022 - 1626 WIB Surat Al-Kafirun merupakan surat ke-109 dalam Al-Quran. Dalam penggolongannya, surat ini masuk kategori Makkiyah karena diturunkan di Kota Mekkah. Hikmah Sabtu, 25 Februari 2023 - 0915 WIB Asbabun nuzul atau sebab turunnya Surat At Taubah ayat 61 ini juga menjelaskan bagaiaman sikap orang munafik ketika di zaman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam Hikmah Selasa, 21 Februari 2023 - 1706 WIB Surat At-Taubah ayat 122 menjelaskan tentang perkara jihad. Allah tidak mewajibkan semua kaum Muslimin pada masa Nabi untuk ikut berperang. Berikut Asbabun Nuzulnya. Hikmah Rabu, 11 Januari 2023 - 0630 WIB Surat Al-Hadid merupakan surah ke 57 dalam Al-Quran terdiri dari 29 ayat, diturunkan sesudah Surat Az-Zalzalah. Berikut Asbabun Nuzul Surat Al-Hadid dijelaskan dalam ayat 16, 28, dan 29. Hikmah Rabu, 11 Januari 2023 - 2124 WIB Surat Ghafir Yang Maha Mengampuni merupakan surat ke-40 dalam Al-Quran, terdiri dari 85 ayat. Asbabun Nuzul sebab turunnya surat ini dijelaskan dalam ayat 4, 56, dan 66. Hikmah Senin, 02 Agustus 2021 - 1355 WIB Asbabun Nuzul Adalah sesuatu yang melatarbelakangi turunnya satu ayat atau lebih, sebagai jawaban terhadap suatu peristiwa atau menjelaskan hukum dalam peristiwa itu. Tausyiah Minggu, 27 September 2020 - 0500 WIB Prof DR Muhammad Ali ash-Shabuni mengatakan banyak riwayat yang mengisahkan tentang sebab turunnya ayat-ayat waris, di antaranya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Tausyiah Jum'at, 18 November 2022 - 0934 WIB Asbabun nuzul dan arti Al-Quran surat Al Maidah ayat 48 patut kita ketahui untuk mempertebal keimanan kita kepada kitab-kitab Allah SWT. Berikut penjelasannya. Hikmah Sabtu, 21 Januari 2023 - 0510 WIB Dalam Al-Quran Surat Hud ayat 5 ini diceritakan tentang sikap orang-orang munafik yang menyembunyikan wajah mereka dari Rasulullah SAW. Berikut asbabun nuzul ayat ini. Tips Minggu, 08 Agustus 2021 - 1240 WIB Asbabun nuzul Surat Abasa menceritakan tentang hikmah dakwah Nabi Muhammad Shallalllahu alaihi wa sallam kepada orang tanpa melihat status sosial. Surat Abasa sendiri terdiri dari 42 ayat. Tausyiah Selasa, 08 November 2022 - 0515 WIB Asbabun nuzul atau sebab turunnya surat Yasin ayat pertama dijelaskan Imam As-Suyuthi dalam kitabnya berjudul Asbabun Nuzul. Begini penjelasannya. Tausyiah Rabu, 09 November 2022 - 1738 WIB Asbabun nuzul atau sebab turunnya surat Al Waqiah secara lengkap terbagi menjadi beberapa peristiwa, terutama terkait ayat-ayat yang diturunkannya secara berbeda. Hikmah Kamis, 25 Mei 2023 - 1938 WIB Surat Al-Hujurat ayat 12 mengandung perintah untuk menjauhi prasangka buruk dan menggunjing orang lain. Islam melarang kaum mukmin menjauhi ghibah karena ancamannya dahsyat. Hikmah Selasa, 03 Januari 2023 - 1521 WIB Surat Fathir adalah surah ke-35 dalam Al-Quran terdiri atas 45 ayat Surah Makkiyah . Fathir artinya Pencipta diambil dari ayat pertama surah ini. Berikut asbabun nuzul sebab turunnya Surat Fathir. Tips Senin, 21 November 2022 - 1258 WIB Hukum hak waris saudara laki-laki atau saudara perempuan seibu lain ayah diatur dalam Surat An-Nisa ayat 12. Ini tidak mencakup saudara kandung dan tidak pula saudara seayah lain ibu. Hikmah Jum'at, 12 Mei 2023 - 1842 WIB Asbabun Nuzul Surat Al-Insyirah termasuk surat yang menghibur sekaligus menguatkan hati Nabi Muhamamd SAW. Surat ini merupakan surah ke-94 dalam Al-Quran yang artinya kelapangan. Hikmah Selasa, 17 Januari 2023 - 1734 WIB Surat Az-Zukhruf artinya perhiasan merupakan surat ke-43 dalam mushaf Al Quran terdiri 89 ayat Surat Makkiyah. Berikut asbabun nuzul surat ini. Allah swt menciptakan manusia dengan segala perbedaannya. Perbedaan tersebut tidak hanya dari sisi jenis kelamin, tetapi juga warna kulit, bangsa, bahasa, ras, etnis, golongan, dan lain-lain. Budaya, cipta, dan karya yang dihasilkan juga beragam sehingga menciptakan harmoni kehidupan manusia yang hakikatnya lita’arafu. Artinya “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, serta menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling takwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” QS al-Hujurat [49] 13 Imam Suyuthi dalam kitab tafsirnya Al-Durr Al-Mantsur fi Tafsir Bil-Ma'tsur menyebutkan dua kisah turunnya surat al-Hujurat ayat 13 Kisah pertama pada saat Rasulullah memasuki kota Mekkah dalam peristiwa Fathu Makkah, Bilal bin Rabah naik ke atas Ka'bah dan menyerukan azan. Maka sebagian penduduk Mekkah yang tidak tahu bahwa di Madinah Bilal bin Rabah biasa menunaikan tugas menyerukan azan terkaget-kaget. Ada yang berkata "Budak hitam inikah yang azan di atas Kabah?” dalam riwayat lain di kitab Tafsir al-Baghawi al-Harits bin Hisyam mengejek dengan mengatakan "Apakah Muhammad tidak menemukan selain burung gagak ini untuk berazan?". Yang lain berkata, “Jika Allah membencinya, tentu akan menggantinya.” Lalu turunlah ayat 13 surat al-Hujurat. Kisah kedua Abu Hind adalah bekas budak yang kemudian bekerja sebagai tukang bekam. Nabi meminta kepada Bani Bayadhah untuk menikahkan salah satu putri mereka dengan Abu Hind. Tapi mereka menolak dengan alasan "Ya Rasul, bagaimana kami hendak menikahkan putri kami dengan bekas budak kami?" Lalu turunlah ayat 13 surat al-Hujurat. Pesan langit dalam ayat tersebut begitu luas atau universal, ia menghapus "kasta" dalam masyarakat Arab; menegaskan kembali bahwa sebagai hamba Allah bukan nasab, harta, bentuk rupa atau status pekerjaan yang menentukan keutamaan hamba Allah, tetapi ketakwaan. Dan ketakwaan itu tidak bisa dibeli atau diraih dengan mengandalkan keutamaan nasab, suku atau marga, tapi dengan amal shalih. Sayang, belakangan ini malah banyak yang hendak mengembalikan "kasta" masyarakat Arab yang sudah dihapus Nabi ini. Kalian punya nasab yang bagus, alhamdulillah. Kalian ke mana-mana memakai surban, alhamdulillah. Tapi kalau amal kalian jelek dan akhlak kalian buruk, maka ingatlah dengan ayat di atas bekas budak hitam legam seperti Bilal bin Rabah pun bisa jadi jauh lebih mulia. Semoga putihnya surban dan gamis kita itu juga seputih hati dan perbuatan kita. Potongan ayat di atas juga sangat 'modern' sekali diciptakanNya kita berbeda suku bangsa untuk "saling mengenal". Apa maksudnya? Keragaman itu merupakan sarana untuk kemajuan peradaban. Kalau kita hanya lahir di suku kita saja, tidak pernah mengenal budaya orang lain, tidak pernah bergaul dengan berbagai macam anak bangsa, dan hanya tahunya orang di sekitar kita saja, maka sikap dan tindak-tanduk kita seperti katak di dalam tempurung. Seseorang tidak bisa memilih lahir dari rahim ibu yang beragama apa, atau keturunan siapa atau tinggal di mana. Keragaman tidak dimaksudkan untuk saling meneror, memaksa atau melukai. Al-Qur'an mengenalkan konsep yang luar biasa keragaman itu untuk kita saling mengenal satu sama lain. Dengan saling mengenal perbedaan kita bisa belajar membangun peradaban. Dengan saling tahu perbedaan di antara kita maka kita akan lebih toleran; kita mendapat kesempatan belajar satu sama lain. Kesalahpahaman sering terjadi karena kita belum saling mengenal keragaman di antara kita. Dikatakan sangat 'modern' karena misalnya di negara tertentu di Barat saja ada penelitian yang menyebutkan bahwa mereka yang anti terhadap Muslim ternyata mereka tidak pernah bergaul akrab dengan orang Islam. Artinya, mereka yang mengenal orang Islam di lingkungannya tinggal, di sekolah atau di tempat kerja akan cenderung lebih toleran terhadap perbedaan. Nah, bagaimana dengan kita? Sudahkah kita "saling mengenal" seperti pesan al-Qur'an terhadap pihak lain yang berbeda dengan kita? Bisakah kita menghargai dan belajar dari mereka yang selama ini kita benci? Dalam bentuknya yang 'modern', ayat di atas bisa dilihat dalam konteks teori psikologi dan sosiologi. Al-Qur'an menggunakan bentuk tafa'ala dalam redaksi lita'arafu yang bermakna saling mengenal. Fungsinya lil musyaarakati baina itsnaini fa aktsara. Tidak cukup interaksi kita itu hanya untuk mengenal yang lain, mereka pun harus juga mengenal kita. Interaksi kedua belah pihak akan melahirkan tidak hanya simpati tapi juga empati. Kalau kita meminta orang lain memahami kita, maka pihak lain pun meminta hal yang sama. Langkah awalnya persis seperti pesan al-Qur'an saling mengenal. Para leluhur kita sejak berabad-abad lalu telah mencetuskan bahwa walaupun berbeda-beda, tetapi kita tetap satu bhinneka tunggal ika. Semboyan tersebut bisa ditemukan dalam Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular yang ditulis pada abad ke-14 pada era Kerajaan Majapahit. Indonesia beruntung telah memiliki falsafah bhinneka tunggal ika sejak dahulu ketika negara Barat masih mulai memerhatikan tentang konsep keberagaman. Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan keberagaman. Jika dilihat dari kondisi alam saja Indonesia sangat kaya akan ragam flora dan fauna, yang tersebar dari ujung timur ke ujung barat serta utara ke selatan di sekitar kurang lebih pulau. Indonesia juga didiami banyak suku sekitar kurang lebih suku yang menguasai bahasa daerah masing-masing sekitar 77 bahasa daerah dan menganut berbagai agama dan kepercayaan. Keberagaman ini adalah ciri bangsa Indonesia. Warisan kebudayaan yang berasal dari masa-masa kerajaan hindu, budha dan islam tetap lestari dan berakar di masyarakat. Atas dasar ini, para pendiri negara sepakat untuk menggunakan bhinneka tunggal ika yang berarti "berbeda-beda tapi tetap satu jua" sebagai semboyan negara. Bangsa Indonesia sudah berabad-abad hidup dalam kebersamaan dengan keberagaman dan perbedaan. Perbedaan warna kulit, bahasa, adat istiadat, agama, dan berbagai perbedaan lainya. Perbedaan tersebut dijadikan para leluhur sebagai modal untuk membangun bangsa ini menjadi sebuah bangsa yang besar. Sejarah mencatat bahwa seluruh anak bangsa yang berasal dari berbagai suku semua terlibat dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Semua ikut berjuang dengan mengambil peran masing-masing. Fathoni

asbabun nuzul surat al hujurat ayat 13